Konservasi Indonesia dan OceanX Kolaborasi di Program Blue Halo S

Hari Widowati
15 Desember 2023, 15:04
Konservasi Indonesia (KI) menjalin kemitraan kolaboratif dengan OceanX, organisasi global untuk eksplorasi laut, untuk mendukung program Blue Halo S.
Dok. OceanX
Kapal OceanXplorer milik OceanX dilengkapi dengan kemampuan mutakhir yang memungkinkan para peneliti mengkarakterisasi secara menyeluruh habitat di beragam lingkungan laut.

Konservasi Indonesia (KI) menjalin kemitraan kolaboratif dengan OceanX, organisasi global untuk eksplorasi laut, untuk mendukung program Blue Halo S. Kemitraan itu diluncurkan pada side event COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, dan disaksikan oleh M Firman Hidayat, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Kolaborasi KI dan OceanX akan diwujudkan melalui penelitian bersama untuk mendukung program Blue Halo S, sebuah program yang diluncurkan akhir tahun lalu. Program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama KI, Conservation International, dan Green Climate Fund (GCF).

Program Blue Halo S menyasar Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 572 yang meliputi pesisir barat Sumatra dan sebagian wilayah pesisir Selat Sunda.

"Pengetahuan melalui eksplorasi merupakan komponen penting dari misi kami untuk menjaga ekosistem penting. Menyadari status Indonesia sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia, kami mengakui keberadaan banyak wilayah laut dalam yang belum dipetakan dan dijelajahi," ujar Meizani Irmadhiany, Senior Vice President dan Eksekutif Chair Konservasi Indonesia, dalam siaran pers, Jumat (15/12).

Menurut Meizani, kemitraan dengan OceanX ini bertujuan memanfaatkan teknologi mutakhir dan keahlian ilmiah untuk memberikan kontribusi substantif terhadap pelestarian alam. Fokus proyek percontohan Blue Halo S di pesisir barat enam provinsi di Sumatra dan Jawa, yakni Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Bengkulu, Lampung, dan Banten. Kawasan ini mencakup 125.000 hektare terumbu karang, yang merupakan empat dari 50 ekosistem terumbu prioritas dunia, dan menjadi tempat bermukim 15,4 juta warga pesisir.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...